Cape Belajar Bisnis Online Sendiri

Senin, 02 Juni 2014

Awas Internet Mengancam Anak Sekolah


        Kami mendengar laporan-laporan tentang anak yang masih amat muda yang tiba di sekolah dan tidak bisa berkonsentrasi dan bersosialisasi dengan baik karena menghabiskan waktu terlalu banyak di permainan digital dan media sosial (Mark Langhamer, Direktur ATL Irlandia Utara,)

     
        
      Ayah Bunda,  perkembangan internet di dunia sekarang ini sangat luar biasa sekali. Bukan hanya menjangkau kalangan dewasa, orangtua bahkan anak-anak di bawah umur pun dengan mudahnya bisa mengakses yang namanya dunia maya itu.

        Pesatnya internet pun tidak hanya berdampak pada kebaikan, tetapi tidak sedikit juga dampak negatif terhadap perkembangan anak-anak dalam hal belajar di sekolah. Contohnya, baru-baru ini,  para guru di Irlandia Utara mengungkapkan kekhawatiran dampak teknologi modern tersebut akan tingkat kemampuan anak didik.


          Masalah itu menjadi salah satu pembahasan dalam konferensi tahunan Persatuan Guru dan Dosen, ATL, yang berlangsung di Belfast, beberapa hari lalu. Mereka mengatakan prihatin dengan banyaknya waktu yang digunakan anak-anak dalam menggunakan komputer dan peralatan digital lain di luar sekolah.

    Kebiasaan tersebut, menurut ATL, menyebabkan murid-murid menghadapi kesulitan untuk berkonsentrasi di sekolah dan juga tidak bisa bermain serta berinteraksi dengan baik.

Lazada Indonesia

        "Kami mendengar laporan-laporan tenttang anak yang masih amat muda yang tiba di sekolah dan tidak bisa berkonsentrasi dan bersosialisasi dengan baik karena menghabiskan waktu terlalu banyak di permainan digital dan media sosial," jelas Mark Langhamer, Direktur ATL Irlandia Utara, seperti dikutip BBC, Sabtu (24/5/2014).

      "Ada kurangnya motivasi di kalangan para murid, peralatan-peralatan itu benar-benar merusak kemampuan belajar mereka," jelas mereka.

     Emma Quinn Langhamer menegaskan para guru mengakui bahwa teknologi digital memberi keuntungan besar kepada murid-murid, akan tetapi perlu disadari juga dampak buruknya terhadap anak-anak. "Kami rasa perlu diambil  tindakan untuk membuat lebih banyak orang tua yang sadar akan masalah itu," tuturnya.

     Kurangnya motivasi di kalangan para murid, peralatan-peralatan itu benar-benar merusak kemampuan belajar para siswa didik. Bahkan, sedikitnya setengah dari dari murid berusia tujuh hingga sembilan tahun menggunakan permainan digital yang diperuntukkan untuk orang dewasa.

Sumber:  Amril Amarullah - okezone.com, 25 Mei 2014

Entri Populer