Cape Belajar Bisnis Online Sendiri

Sabtu, 26 April 2014

TV Merusak Otak

PPC Iklan Blogger Indonesia
Anak dibawah umur 3 tahun yang dibiasakan menonton TV dalam uji kemampuan membaca dan membaca komprehensif,  mengalami penurunan, serta mengalami penurunan memori (daya ingat).



     Ayah Bunda, Jangan biarkan anak-anak kita menonton TV semaunya. Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh anak yang terlalu lama memelototi layar kaca. Takhanaya menyebabkan obesitas, tapi jga akan berpengaruh pada kemampuan akademisi dalam jangka panjang.

      Hal ini diungkapkan oleh Dr. Hardiono D. Pusponegoro SpA(K), spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap beberapa anak di bawah umur 3 tahun dan umur antara 3 -5 tahun yang dibiasakan menonton TV. Dalam penelitian tersebut, anak yang berumur di bawah umur 3 tahun  menonton TV rata-rata 2 jam sehari dan anak 3 - 5 tahun rata-rata 3 jam sehari.

    Setelah 6 - 7 tahun kemudian dilakukan penilaian. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak dibawah umur 3 tahun yang dibiasakan menonton TV dalam uji kemampuan membaca dan membaca komprehensif,  mengalami penurunan, serta mengalami penurunan memori (daya ingat). Sebaliknya anak yang berumur antara 3 - 5 tahun memiliki kemampuan mengenal dengan membaca grafiknya naik. Artinya apa? Anak yang berumur dibawah 3 tahun lebih rentan memdapatkan efek buruk dari menonton TV.

     Menurut Hardiono, otak berfungsi merencanakan, mengorganonisasi, dan mengurutkan perilakuk untuk kontrol diri sendiri, konsentrasi, atau atensi (perhatian). Otak juga berfungsi menentukan baik atau tidak. Pusat otak yang mengatur hal ini adalah korteks prefrontal yang berkembang selama masa anak-anak dan remaja.



   "TV dan game vidio yang mindless akan menghambat perkembangan bagian otak ini (korteks prefrontal)." tuturnya saat peluncuran prograam Dancow Parenting Center (DPC) di Jakarta, tahun 2006 yang lalu.

    Ayah Bunda, dengan banyak membiarkan anak-anak kita menonton TV, otak mereka akan kehilangan kesempatan mendapatkan stimulasi  berpartisipasi aktif dalam hubungan sosial dengan orang laian dan bermain kreatif. Masalahnya, karena TV bersifat satu arah. Sehingga anak kehilangan kesempatan dalam tahapan perkembangan yang baik.

Entri Populer