Cape Belajar Bisnis Online Sendiri

Senin, 12 Mei 2014

TV Ganggu Perkembangan Otak Anak

PPC Iklan Blogger Indonesia

Acara khusus televisi dan DVD rancangan khusus bagi bayi yang mengklaim dapat meningkatkan perkembangan otak secara nyata lebih membawa pengaruh buruk bagi pagi perkembangan otak bayi. (Prof. Manfred Spitzer dari Ulm, Jerman)



      Dampak buruk televisi bagi anak kian diyakini oleh para pakar kesehatan. Penelitian pada tahun 2000 di Hamburg, Jerman, menyimpulkan bahwa televisi secara mendasar tidak baik bagi perkembangan otak bayi. Hal ini diungkapkan oleh sejumlah dokter spesialis yang dimuat dalam majalah kedokteran Jerman, Neu-Isenburg.

     "Bahkan, acara khusus televisi dan DVD rancangan khusus bagi bayi yang mengklaim dapat meningkatkan perkembangan otak secara nyata lebih membawa pengaruh buruk bagi pagi perkembangan otak bayi," demikian pernyataan dokter akhli yang dimuat dalam majalah tersebut. Bayi mengalami gangguan belajar akibat televisi, demikian laporan ilmuan yang mengacu pada daya kerja otak, Prof. Manfred Spitzer dari Ulm, Jerman.

Lazada Indonesia

      Menurutnya, bayi tak dapat memproses rangkaian dari tampilan benda maupun suara dari televisi. Dalam satu penelitian di Amerika Serikat, sekelompok bayi berumur 9 - 12 bulan dibacakan cerita berbahasa Cina, sedangkan yang lain didengarkan cerita yang sama dari sebuah televisi. Hasilnya, Bayi-bayi dari kelompok pertama dalam waktu sebulan berselang, dapat mengenali suara dalam bahasa Cina. Namun, kelompok yang menonton televisi tidak  mempelajari apapun dari apa yang dilihat ditelevisi.

    Dampak buruk televisi ternyata tidak sampai disitu saja. Para peneliti tentang otak mengatakan bahwa letak televisi yang salah dapat berbahaya apabila orang dewasa tidak membacakan cerita bagi bayinya. 

      Sebuah penelitian yang lain, yang melibatkan 1000 keluarga yang memiliki bayi berusia 8 - 16 bulan. Kesimpulan penelitian tersebut, jika bayi secara berkala dibacakan cerita maka anak-nak tersebut mengenali atau mengetahui jumlah kata 8% lebih banyak dari rata-rata anak kebanyakan. Sebaliknya, jumlah perbendaharaan kata anak-anak yang banya melihat acara "Baby TV" atau DVD yang khusus diperuntukkan bagi bayi adalah 20% lebih rendah jumlah kata yang dimilikinya dibanding anak kebanyakan.

Entri Populer